Proses Pembuatan dan Beberapa Genre Game
Game adalah suatu media hiburan, edukasi, hingga apresiasi terhadap suatu hal. Sebagai sarana hiburan, game juga dapat dijadikan media pembelajaran mengenai proses belajar, dan perkembangan mental manusia. Oleh karena itu game memiliki beragam jenis, mulai dari game aksi, puzzle, strategi, dan masih banyak klasifikasi lainnya.
Proses Produksi Sebuah Game
Dalam proses pembuatan dan pengembangan sebuah game diperlukan langkah langkah seperti berikut:
Pra-Produksi
Game yang akan dibuat pertama harus melalui proses pra produksi. Dalam proses ini game yang dibuat akan memerlukan tema, genre, gameplay, perhitungan biaya dan penentuan proses kerja (team, time, dan task).
Pertama game akan mendapatkan tema serta genre. Entah itu tema berupa pertempuran atau petualangan, kemudia genre game akan ditentukan seperti action atau strategy. Tema dan Genre inilah yang nantinya menjadi penentu bentuk dari gameplay atau alur permainan.
Gameplay atau alur permainan adalah suatu jalan cerita dari game dimana jalan cerita ini ditujukan agar game menjadi sesuatu yang menarik dan tentunya memancing rasa keingintahuan pemain mengenai hal apa saja yang dapat dilakukan pada game. Gameplay ini dirancang dengan menentukan script cerita dari tema game yang telah ditentukan.
Setelah cript didapat selanjutnya adalah menentukan biaya dan langkah pengerjaan dari suatu game. Untuk biaya biasanya dihitung berdasarkan jumlah orang yang mengerjakan suatu game serta alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan game. Yang paling sering menjadi dasar perhitungan biaya pembuatan adalah: gaji para staff, biaya pembelian alat-alat (seperti komputer dan konsol game), biaya oprasional (seperti listrik, air, makan hingga sewa tempat), biaya publikasi, biaya cadangan sebagai langkah penyelesaian masalah. Setelah perhitungan biaya di selesaikan selanjutnya adalah langkah kerja dimana terdapat proses pembagian team, tugas dan batas waktu pengerjaan.
Produksi
Proses produksi dari suatu game melibatkan beberapa pekerja yang sesuai dengan bidangnya. Bidang-bidang kejra dalam pembuatan suatu game adalah:
- Script editor
Lingkup kerja script editor adalah membuat dan memperbaiki alur cerita dan gameplay dari suatu game.
- Designer
Desigener bertugas untuk menggambarkan karakter, latar, dan system interaksi pada game dari script yang telah dibuat.
- Programmer
Programmer merupakan penerjemah script dan desain game yang telah dibuat ke dalam bahasa komputer, programmer juga bertugas untuk memperbaiki tiap kesalahan atau bug pada game yang dibuat.
- Director/Manager
Director adalah orang yang mengatur arah dari proses pengerjaan game yang tengah berlangsung, director juga yang bertanggung jawab terhadap seluruh proses pengerjaan game oleh tiap-tiap lingkup pengerjaannya. Manager bertugas sebagai pemimpin dari tiap lini pengerjaan, baik pada lini desain, gameplay dan programing.
Pengujian
Pada tahap ini game yang telah diselesaikan selanjutnya akan diuji untuk mengetahui kesalahan dan error yang ada pada game. Biasanya tahap pengujian ini melibatkan beberapa gamer yang dengan sukarea atau diundang secara khusus untuk menguji game yang telah dibuat. Pada tahapan inilah hasil dari tiap-tiap langkah pengerjaan mendapat penilaian, baik dari segi gameplay, desain dan kenyamanan pengguna.
Finalisasi
Game yeng telah melewati tahap pengujian selanjutnya mendapat perbaikan terhadap bug yang ada pada game. Selain itu ditambahkan beberapa alur cerita, desain karakter, dan latar yang sebelumnya tidak ada pada game, hal ini bertujuan untuk memperluas alur permainan sehingga user tidak mudah bosan dengan laur yang ada. Ketika semua proses pengerjaan dirasa cukup dan telah selesai maka selanjutnya adalah tahapan release atau distribusi game kepada user.
Pemeliharaan
Proses pemeliharaan suatu game bertujuan untuk memperbaiki error yang sebelumnya tak terdeksi dan agar game yang diciptakan tidak cepat membuat user bosan. Proses pemeliharaan ini biasanya menyediakan berbagai patch atau pembaharuan. Pembaharuan ini berisikan perbaikan terhadap bug atau kesalahan dan juga alur cerita baru yang tentunya membuat user tetap memainkan game yang telah dibuat.
Durasi
Game yang telah di release dalam waktu lama akan mengakibatkan penurunan minat para pemain pemainnya, maka dari itu pembuat game harus meningkatkan durasi suatu permainan. Biasanya peningkatan durasi game ini dilakukan dnegan cara memberikan alur tambahan atau percabangan dalam alur cerita game. Pada umumnya perpanjangan durasi ini diberikan secara bersamaan dalam bentuk patch yang juga berisi paket kode untuk memperbaiki kesalahan yang sebelumnya ada pada game.
Element-element Game Menurut Cris Crewford
- Konflik
Konflik muncul sebagai akibat dari interaksi. Pemain dihadapkan pada satu tujuan yang harus dicapai. Namun sejumlah rintangan disediakan untuk menghalangi pemain untuk mencapai tujuan dengan cara yang mudah. Bila rintangan tersebut bersifat statis maka termasuk dalam kategori puzzle. Bila rintangan bersifat aktif atau dinamis dan reaktif terhadap respon yang diberikan oleh pemain maka inilah yang dimaksud dengan game. Dalam hal ini konflik akan muncul karena adanya upaya yang berlawanan, agent yang menghasilkan rintangan akan berusaha untuk menghalangi segala upaya pemain untuk mencapai tujuan sementara pemain berusaha untuk menghindari atau mengatasi segala rintangan yang dihadapinya untuk mencapai tujuan. Konflik adalah sesuatu yang mendasar yang menyebabkan sebuah game menjadi menarik. Konflik adalah elemen intrinsik dari semua game, baik yang bersifat langsung atau tidak langsung, baik yang berwujud lawan atau bukan. Konflik merupakan elemen yang penting dari suatu game.
- Interaksi
Realitas dapat di representasikan secara statis atau dinamis. Sebuah game dikehendaki untuk memiliki sifat interaktif dalam upaya untuk merepresentasikan realitas. Interaktif dan keterlibatan pemain untuk menentukan sendiri representasi realitas merupakan komponen utama dari suatu game.
Interaksi diperlukan untuk menjadi penghubung keterlibatan individu pemain kedalam situasi yang diciptakan oleh game. Sehingga tantangan yang harus diatasi suatu game bukan secara teknis tetapi harus diselesaikan sesuai dengan reaksi dari pemain. Dalam hal ini interaksi akan merubah tantangan yang sifatnya pasif menjadi aktif. Pemain harus menciptakan sendiri solusi untuk menyelesaikan tantangan berdasar intuisi yang dimilikinya.
- Prepresentasi
Game adalah sebuah pendekatan sistem formal tertutup (closed formal system) dan merupakan subset dari suatu realitas. Makna tertutup adalah game merupakan suatu struktur lengkap yang bersifat self sufficient. Dunia yang dimodelkan oleh game secara internal bersifat lengkap sehingga tidak diperlukan referensi kepada fihak lain (agent) di luar sistem game. Desain game yang buruk kadang mengabaikan sifat ini. Dimungkinkan juga aturan dikembangkan selama game berjalan, sehingga pemain harus menentukan aturan baru berdasar situasi yang dihadapi.
Makna formal berarti sebuah game akan berisi aturan-aturan yang ekplisit. Sedangkan makna sistem menghendaki sebuah game akan terdiri dari sejumlah elemen yang saling berinteraksi satu sama lain dalam satu cara yang sederhana atau kompleks. Representasi yang dimaksud dari sebuah game adalah bersifat subjektif bukan bersifat objektif. Sehingga bila seseorang memainkan game tembakan, maka makna yang terkandung dari menghancurkan musuh adalah bergantung pada bagaimana persepsi pemain terhadap game yang sedang dimainkannya. Representasi pada game lebih bersifat fantasi dari pada ilmiah. Selain itu representasi tujuan (objective) dari sebuah game bersifat tidak nyata (un real) sehingga sama sekali tidak dikehendaki pemain secara fisik mewujudkan secara langsung situasi yang didapatnya dari game.
Dalam hal representasi, game berbeda dengan simulasi. Simulasi adalah suatu usaha yang serius untuk merepresentasikan secara akurat suatu fenomena sesungguhnya. Sedangkan game lebih kepada representasi sederhana yang beorientasi kepada nilai artistik. Simulasi dibuat dengan tujuan untuk komputasi atau mengevaluasi suatu proses/keajadian, sedangkan game dibuat untuk pendidikan dan hiburan. Dengan demikian game memiliki lingkup yang lebih kecil dibandingkan dengan simulasi.
- Safety
Adanya konflik dimungkinkan untuk menimbulkan resiko yang membahayakan. Game dibuat hanya untuk sekedar memberikan pengalaman psikologis dari suatu konflik sehingga game harus sepenuhnya bersifat aman dan tidak membahayakan langsung secara fisik kepada pemainnya. Sehingga walaupun berjam-jam pemain memainkan game peperangan, maka secara psikologis dia akan mendapatkan pengalaman kalah dan menang namun begitu keluar dari dunia yang direpresentasikan oleh game tidak ada satupun efek langsung secara fisik kepada pemain tersebut.
Klasifikasi Game Berdasarkan Interaksi (Genre)
- Action
Pada genre game ini, interaksi user dengan dunia game berdasarkan waktu nyata atau real time. Genre game ini menyajikan aksi yang nyata ketika user menekan atau memberikan perintah lewat tombol tombol pengendali/control terhadap karakter pada game. Maka dari itu video game jenis ini sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing
- Action-Adventure
Game ini biasanya menggunakan sudut pandang orang ketiga dalam memainkannya, dalam game ini kita bisa mengelilingi seluruh daerah dan menghadapi rintangan yang diberikan, bahkan kita bisa menjalani kehidupan layaknya manusia pada umumnya, game ini dilengkapi misi-misi yang harus diselesaikan, biasanya disajikan dalam bentuk 3D, contohnya adalah : Tomb Rider, Grand Theft Auto, Prince of Persia, Slepping Dog termasuk didalamnya.
- Adventure
Bedanya dengan jenis video game aksi-petualangan, refleks dan kelihaian pemain dalam bergerak, berlari, melompat hingga memecut atau menembak tidak diperlukan di sini. Video Game murni petualangan lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berpikir pemain dalam menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter hingga penggunaan benda-benda tepat pada tempat yang tepat.
- Live Simulation
Konstruksi dan manajemen. Game ini mengharuskan kita untuk berfikir dalam menyelesaikan masalah, disini kita bisa membuat, membangun, memperbaharui bahkan menghancurkan, didalam game ini kita bisa merasakan kehidupan nyata, tetapi dalam bentuk simulasi, baik membangun sebuah kota dengan anggaran nya, menjalani kehhidupan manusia dengan kemampuan nya, dan merawat seekor binatang peliharaan. Contoh: Sim City, The Sims, Tamagotchi.
- Vehicle Simulation
Game ini memberikan kita pengalaman langsung terhadap kejadian aslinya, meskipun itu fiktif tapi kita busa merasakan dan mengetahui sensasi yang didapatkan dalam kejadian asli. Contohnya Balapan, Dari namanya sudah jelas, siapa sampai duluan di garis finish dialah pemenangnya! Terkadang malah pemain dapat memilih kendaraan, mendandani, upgrade mesin bahkan mengecatnya. Contoh: Top Gear, Test Drive, Sega Rally Championship, Daytona, Grand Turismo, Need For Speed, Mario Cart, ManXTT.
- Strategy
video game jenis strategi, layaknya bermain catur, justru lebih memerlukan keahlian berpikir dan memutuskan setiap gerakan secara hati-hati dan terencana. Video game strategi biasanya memberikan pemain atas kendali tidak hanya satu orang tapi minimal sekelompok orang dengan berbagai jenis tipe kemampuan, sampai kendaraan, bahkan hingga pembangunan berbagai bangunan, pabrik dan pusal pelatihan tempur, tergantung dari tema ceritanya. Pemain game strategi melihat dari sudut pandang lebih meluas dan lebih kedepan dengan waktu permainan yang biasanya lebih lama dan santai dibandingkan game action. Unsur-unsur permainannya biasanya berkisar sekitar, prioritas pembangunan, peletakan pasukan, mencari dan memanfaatkan sumberdaya (uang, besi, kayu,minyak,dll), hingga ke pembelian dan peng-upgrade-an pasukan atau teknologi. Game jenis ini terbagi atas:
- Real time Strategy, game berjalan dalam waktu sebenarnya dan serentak antara semua pihak dan pemain harus memutuskan setiap langkah yang diambil saat itu juga berbarengan mungkin saat itu pihak lawan juga sedang mengeksekusi strateginya.
- Turn based Strategy , game yang berjalan secara bergiliran, saat kita mengambil keputusan dan menggerakan pasukan, saat itu pihak lawan menunggu, begitu pula sebaliknya, layaknya catur.
Game sebagai penunjang industry kreatif
Advertising
Game dapat dijadikan sebagai media pemasaran suatu produk perusahaan. Tujuan pemasaran produk menggunakan game ini biasnya untuk memperkenalkan produk baru dengan harapan menggaet lebih banyak konsumen. Contoh pemasaran menggunakan game adalah game Pepsiman
Music
Game yang bertemakan music dapat dijadikan sebagai media hiburan plus pembelajaran. Game ini dapat melatih motorik anak dan dapat memperkenalkan anak pada nada-nada suara. Tujuan utama dari game ini adalah untuk melatih kepekaan pengguna pada tiap nada dan jenis jenis music yang ada. Contohnya: game Dance Company
Craft
Game dapat dijadikan sebagai media seni, seni yang terdapat pada game biasanya bersifat modern dan kontenporer. Game yang bertemakan craft sangat membantu mengasah kreatifitas pemainnya sehingga mampu menciptakan sesuatu yang dia inginkan. Game ini bersifat open world, artinya pemain bebas melakukan apa saja di dunia game. Contoh game ini adalah: minecraft
Fashion
Game yang bertemakan fashion biasanya dimaninkan oleh user perempuan. Game ini ditujukan sebagai sarana kreatifitas dalam menciptakan dan memadukan fashion yang telah ada atau yang baru dan belum terekspose secara luas. Contoh game ini adalah : sims, princess salon.
Sumber: Dikulik dari berbagai sumber dan Diskusi Beberapa Teman 🙂